• Breaking News

    Jumat, 07 April 2017

    Cerpen Bersambung "Perjalanan Sang Pemikat"

    Cerpen Bersambung "perjalanan sang pemkat"


       Orang tuanya  memberi  dia nama GANDEN. Awalnya  dia mau protes koq memberi nama asal asalan. Padahal nama itukan akan abadi.  Nama akan dikenang sampai mati. Bahkan di akheratpun  orang akan dipanggil Sang Kholik dengan nama pemberian dari orang tuanya.

       Tapi  ketika teman temannya  memanggil dia GAN. Atau ada yang memanggilnya  DEN. Niat untuk protes itu lenyap seketika. GAN ... Panggilan yang membuatnya amat tersanjung. Dia merasa terhormat. Karena nama itu milik orang orang kaya dan bertahta di tanah pasundan. JURAGAN.... Ya, setiap orang akan membungkukan badan sambil menyapa  " Bade kamana GAN?"

       Sementara  DEN. Ternyata itu nama panggilan kehormatan bagi keturunan raja  raja jawa masa lalu. Para darah biru.

    Orang orang akan menuruti titahnya. Tidak berani sedikitpun melawannya. RADEN . Tapi karena saking hormatnya biasanya orang  orang memanggilnya  hanya  DEN saja.

       GANDEN hanyalah anak seorang buruh tani miskin. Tinggal di rumah gubug kecil yang hampir roboh. Kalau hujan deras turun  lantainya akan kebanjiran karena atap gubug yang terbuat dari alang alang tidak mampu menahan guyuran air dari langit.

       Tapi GANDEN anak yang sangat cerdas. Selalu menjadi juara kelas. Dan karena pintarnya diapun mendapat bea siswa. Dari SD sampai SMA tidak dikenakan biaya sepeserpun.

       Wajah GANDEN sangat tampan. Bahkan melebihi ketampanan artis bolywood. Teman teman ceweknya banyak yang tergila-gila  padanya. Bahkan ada yang jadi gila beneran lantaran cintanya ditolak. Di sekolah GANDEN sering ditraktir jajan oleh teman teman ceweknya .  Mereka berharap barangkali saja dengan begitu hati GANDEN akan luluh. Dan mau melabuhkan cintanya . .

       "GAN aku mohon padamu, terimalah cintaku. " suatu saat di malam minggu TARI , putri semata wayang juragan jengkol apel ke gubug si tampan."Aku sudah bilang ke papih untuk membangun rumah ini  sampai bagus, kalau kamu terima cintaku."

       "Aku ingin fokus belajar dulu TARI. Aku belum ingin pacaran dulu. Aku ingin mengejar cita citaku"

       "Atau kamu ingin mobil? Nanti aku minta papih untuk membelikanmu."
       "Kita bersahabat saja dulu. Kalau sudah jodoh mah pasti nggak kemana."

       TARI kecewa. TARI sedih. Cintanya yang menggebu-gebu itu ternyata bertepuk sebelah tangan. Sebulan kemudian TARI bolak-balik ke Rumah Sakit Jiwa untuk berobat karena terkena stress. Orang tuanya sangat sedih. Sangat terpukul. GANDEN pun ikut prihatin. Tapi apa boleh buat. Dia lebih memilih pendidikannya daripada yang lainnya. Demi masa depan. Cita citanya!

       GANDEN memiliki suara emas. Sangat merdu  Hampir setara dengan suara penyanyi top dunia. Padahal dia belum pernah ikut les vokal. Andai saja sudah ikut les, pasti suaranya akan lebih baik lagi.

       Pada suatu hari di lapangan dekat sekolahnya  ada konser dangdut. Artis cantik yang lagi ngetop dari ibukota  sedang promo single album terbarunya. GANDEN  dipaksa oleh teman temannya  untuk tampil menyumbang lagu. Dan sungguh luar biasa sambutan dari para penonton.

       Si artis cantik  yang masih single itu berdecak kagum mendengar suara  pemuda itu. Rasanya baru kali ini dia mendengar suara sebagus ini. Dan kekaguman itu makin bertambah ketika mengamati dengan seksama dalam tempo lama wajah penyumbang lagu itu Ternyata sangat tampan. Ah. Dia terpesona  pada pandangan pertama.

       Begitu GANDEN selesai menyanyi artis itu tanpa malu malu mendekatinya. Mengulurkan tangannya. Menyebutkan namanya. Mengajak berkenalan. Lalu minta alamat. Dan berjanji akan main ke rumah sang pemikat hati itu.

       Di gubug  reot malam itu seorang artis terkenal duduk di atas dipan bersama GANDEN. Dan nampak merasa betah.

       "DEN....andai kamu mau. Keadaanmu pasti akan berubah."
       "Maksud NON?"
       "Panggil  LINDA saja  nggak usah pakai Non."
       "Iya, maksud LINDA?"
       "Kamu ikut aku ke kota. Aku akan buat kamu jadi artis. Kamu bisa jadi penyanyi sekaligus kamu juga jadi pemain film."
       "Aku masih sekolah."
       "Di sana kamu masih bisa sekolah. Atau kamu ikut privat. Biar semua biaya aku yang tanggung. Masalah tempat tinggal,  kamu boleh tinggal di rumahku sampai kapanpun. Ya... Bahkan rumah itu bisa saja aku berikan untuk kamu asal kamu..."
       "Tapi aku kasihan meninggalkan ABAH dan EMA  disini."
       "Nanti mereka akan aku bangunkan rumah yang megah. Tiap bulan akan aku kirimi uang untuk biaya makan. Atau kalau mereka mau, boleh tinggal bersama  kita ."

       GANDEN  terdiam membisu. Pikirannya seperti tersekap dalam ruangan yang gelap. Sehingga dia tidak mampu untuk melihat arah mana yang harus dituju. 

       Sementara LINDA sang artis malam itu tidur di rumah gubug itu. Di dipan yang telah usang. Dan nampak bahagia. Padahal teman teman artis rombongannya  sedang menginap di hotel berbintang di kota itu. 

       GANDEN malam itu tidak bisa  tidur. Karena  dipannya ditiduri sang artis. Hanya sesekali matanya menatap wajah cantik itu.  Di wajah  itu GANDEN melihat ada cinta yang meletup letup. Cinta  kepada dirinya....

    BERSAMBUNG....

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Translate

    Fashion

    Beauty

    Total Tayangan Halaman

    Travel