Entah mengapa setiap kali aku bepergian jauh aku selalu
memperhatikan tingkah para pedagang asongan. Mereka begitu berambisi menjajakan
jajanan mereka ke setiap penumpang bus yang mereka singgahi. Padahal jika
difikir lagi, ternyata hasilnya tidaklah seberapa dengan rasa lelah dan letih
yang didapatkan.
Coba saudara-saudara perhatikan jika kalian sedang berada di
bus, mereka berlari menejar bus. setelah
merreka sampai di dalam bus ternyata tidak ada yang membeli dagangan yang
mereka bawa.
Mungkin mereka melakukan seperti itu karena sudah tiada lagi
lapangan pekerjaan yang tersedia bagi mereka sehingga jalan satu satunya adalah
menjadi seorang pedagang asongan.
Terkadang aku begitu kasihan melihat mereka yang kebanyakan
sudah tak lagi muda tapi mereka masih semangat mencari rezeki dengan cara
halal. Setiap bus yang berhenti mereka singgahi kemudian mereka masuk dan
menawarkan kepada para penumpang tentang sesuatu yang mereka jual .
“tahu, lontong , kacang “
“ aqua, mizone, sprite, fanta”
“Pop mie , Kopi”
Begitu lah kira kira mereka ucapan mereka ketika mereka
menawarkan dagangan mereka.
Mereka tak melihat waktu ketika mereka sedang mencari
nafkah. Apakah larut malam ataupun pagi hari. Yang ada dalam benaknya mereka
adalah bagaimana agar anak dan istri dirumah bisa makan dan kebutuhan
sehari-harinya bisa terpenuhi.
Mereka tidak menyerah begitu saja meskipun dagangan mereka
tidak ada yang membeli. Mereka tetap berlari kesana kemari hingga barang
dagangan mereka habis terjual sehingga mereka bisa pulang dengan hati yang
senang.
Sajak Untuk Pedagang Asongan
Kau jajakan danganganmu setiap waktu
Tanpa mengenal lelah
Kau berlari memasuki angkutan kota
Kau tawarkan daganganmu
Meski hasil
itu tak seberapa
Namun kau
tetap berusaha
Meski kadang
hasilmu hampa
Kau tak
pernah menyerah
Panas dan hujan tak menjadi penghalang
Asal barang daganganmu habis tak tersisa
Desakan penumpang dan ocehan supir tak kau hiraukan
Asalkan anak istrimu bisa tercukupi
Ku tahu ini sudah menjadi jalan hidupmu
Namun tuhan selalu memberi yang terbaik bagi
hambanyaok guys, itulah tulisan saya kali ini tentang pengorbanan seorang pedagang asongan. semoga menjadi inspirasi bagi kita semua.
ingat guys kita perlu bersyukur deengan kondisi kita saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar